{Ficlet} PAIN

 

Title                : Pain

Author          : Chocola

Length           : Ficlet

Genre              : Suffer

Cast                 : Choi Hyesun, Lee Dong Hae(?)

OST                : Park Bom – Don’t Cry

***

~Author’s POV~

Gadis itu mematung ditempatnya beberapa saat menatap beranda diluar dari sudut kamarnya yang remang. Beranda kamarnya yang berada dilantai dua itu begitu gelap,dingin udara malam pasti akan menusuk kulitnya jika ia keluar terlebih saat ini dia hanya mengenakan gaun tidur tipis yang sudah tentu tidak banyak membantu.

Wajah pucat dan cekung, lingkaran hitam di mata serta rambutnya yang acak-acakan menggambarkan hatinya yang kini juga sedang tak karuan. Resah,lelah,gundah,sedih,cemas, perasaan-perasaan seperti itu yang tengah berkecamuk didalam dirinya yang tak dapat dipungkiri menggerogoti setiap perasaan bahagianya. Seakan ia adalah manusia yang telah bertemu dementor dan kehilangan semua kenangan kebahagiaannya.

Gadis itu lalu berjalan terhuyung-huyung menuju satu-satunya pembatas antara dirinya dengan beranda yang gelap dan dingin itu. Ia membuka tautan dua jendela besar yang menahannya menuju beranda, jendela-jendela besar itu terbuka dan angin malam yang berhembus tak dapat terelakan lagi. Sebagian angin-angin itu menyusup kedalam gaun tidurnya dan menyapa kulit hingga kedalam tulang-tulangnya, tapi reaksi gadis itu nihil. Ia seakan kehilangan inderanya untuk merasakan hawa dingin, meski gontai ia secara pasti terus melangkah menuju ujung berandanya.

Sebagian angin menyapu rambut panjangnya yang dia biarkan tergerai, rambutnya kadang melayang. Namun kadang menjadi tenang jika angin-angin itu sudah bosan untuk mempermainkannya. Gadis itu menghentikan langkahnya, tangannya ia gunakan untuk menahan berat tubuhnya. Ia menengok sebentar kebawah dari tembok pembatas diujung beranda yang berdiri kokoh sebatas dadanya. Ia baru sadar bahwa selama ini dia menempati kamar yang begitu tinggi, tanah begitu jauh dari tempatnya kini berpijak. Kakinya yang bertumpu pada lantai-lantai dingin mulai kehilangan kekuatannya, ia rasakan kakinya mulai lemah dan mungkin saja setelah ini dia ambruk.

Gadis itu kembali diam,kali ini matanya menerawang. Ia berkutat dengan pikirannya sendiri, ia tak yakin akan melakukan ini semua tapi dirinya yang lain berkata bahwa ini adalah satu-satunya cara agar penderitaannya berakhir. Satu-satunya cara agar hatinya tidak akan sakit maupun tergores lagi.

Ia menaikkan tubuhnya perlahan keatas tembok pembatas berandanya, terakhir ia merentangkan tangannya bersiap untuk terjun dari berandanya ke tanah yang ada puluhan meter dibawah. Ia siap mati, memang itu yang dia inginkan. Ia ingin mati agar ia tak merasa sakit lagi, ia ingin hatinya tak rapuh lagi. Mati, mungkin akan ada kedamaian abadi setelah ia melompat. Ia ingin mati saja agar semua penderitaannya berakhir.

“Selamat tinggal dunia, selamat tinggal Lee Dong Hae……”

***

Park Bom – Don’t Cry

Romaji

sarangeun neomu swibge byeonhaeman gatjyo
seoro yogsim soge apeun sangcheoman nama GOTTA LET YOU GO
(and please don’t cry)
naraneun saram cham geudaeegen motdwaetjyo
babo gateun nae mameul motjabgo neol apeuge haetjyo
(and please don’t cry)
yeogi kkajiga uri durui kkeutingayo
sesangi uril heoraghalttae geuddae kkajiman
IT’S OKAY BABY PLEASE DON’T CRY
ginagin yeohaengi kkeutnatjiman
tto eonjengan majuchigetji
daeum sesangeseo kkog dasi manna
haruga meolge urin maeil datwojyo
geuddaen mwoga geuri bonhaetdeonji maeil bameul oreotjyo
(Baby I cried)
neoraneun saram cham naegen musimhaetjyo
gilgo ginagin bameul jisaeneun nal hollo dueotjyo
(Baby I cried)
yeogikkajiga uri durui kkeutingayo
sesangi util heoraghal ttae geuddae kkajiman
IT’S OKAY BABY PLEASE DON’T CRY
ginagin yeohaengi kkeutnatjiman
ddo eonjengan majuchigetji
daeum sesangeseo kkog dasi manna
gakkeum nunmuri nal chajaol ddaemyeon
areumdawotdeon uril gieog halgeyo
geudaedeo isang apeuji marayo jebal
And please don’t cry
IT’S OKAY BABY PLEASE DON’T CRY
ginagin yeohaengi kkeutnatjiman
ddo eonjengan majuchigetji
daeum sesangeseo kkog dasi manna

Hangul

사랑은 너무 쉽게 변해만 갔죠
서로 욕심 속에 아픈 상처만 남아 GOTTA LET YOU GO
(and please don’t cry)
나 라는 사람 참 그대에겐 못됐죠
바보 같은 내 맘을 못 잡고 널 아프게 했죠
(and please don’t cry)
여기까지가 우리 둘의 끝인가요
세상이 우릴 허락할 때 그때 까지만
IT’S OKAY BABY PLEASE DON’T CRY
기나긴 여행이 끝났지만
또 언젠간 마주치겠지
다음 세상에서 꼭 다시 만나
하루가 멀게 우린 매일 다퉜죠
그땐 뭐가 그리 분했던지 매일 밤을 울었죠
(Baby I cried)
너 라는 사람 참 내겐 무심했죠
길고 기나긴 밤을 지새는 날 홀로 두었죠
(Baby I cried)
여기까지가 우리 둘의 끝인가요
세상이 우릴 허락할 때 그때 까지만
IT’S OKAY BABY PLEASE DON’T CRY
기나긴 여행이 끝났지만
또 언젠간 마주치겠지
다음 세상에서 꼭 다시 만나
가끔 눈물이 날 찾아 올 때면
아름다웠던 우릴 기억 할게요
그대 더 이상 아프지 말아요 제발
And please don’t cry
IT’S OKAY BABY PLEASE DON’T CRY
기나긴 여행이 끝났지만
또 언젠간 마주치겠지
다음 세상에서 꼭 다시 만나

Translation

LOVE seems to change so easily,
In place of our own greed, a painful scar is left,
Gotta let you go
And please don’t cry
I guess I was not really the person for you
I couldn’t hold back my stupid heart
Which pained you
And please don’t cry
Refrain:
Here is the end for the both of us,
And until the world would allow our love then,
Chorus:
It’s okay baby please don’t cry,
This long journey is about to end.
But someday, we will meet again,
In the next life, we will see each other again
Verse Two:
Everyday, we are blinded by our anger,
What we were fighting about every minute,
I cried every night,
Baby I cried
All the long nights
I stayed up late crying,
I spent them all alone
Baby I cried
Refrain:
Here is the end for the both of us,
And until the world would allow our love then,
Chorus:
It’s okay baby please don’t cry,
This long journey is about to end.
But someday, we will meet again,
In the next life, we will see each other again
Bridge:
Sometimes, when tears come to me,
I remember our beautiful memories
I hope that you won’t be hurt more,
And please don’t cry
Chorus:
It’s okay baby please don’t cry,
This long journey is about to end.
But someday, we will meet again,
In the next life, we will see each other again

***

Gadis itu mencondongkan tubuhnya kedepan, ia terlihat sangat siap untuk melompat dan mengakhiri hidupnya. Ia menutup matanya, membiarkan kematian secara cepat menjemputnya. Inilah akhir hidupnya, sebentar lagi dia akan mati dan semuanya akan usai. Termasuk perasaan-perasaan yang setiap hari menggerogotinya. Hidupun percuma sebab dia tidak pernah merasa hidup lagi semenjak ia mengenal laki-laki bernama Lee Dong Hae. Ia sadar mencintai seseorang yang tak pernah menyadari keberadaannya adalah kesalahannya yang paling fatal, menggilai laki-laki itu hingga hidupnya seperti neraka adalah sebuah mala petaka. Jadi lebih baik dia mati.

Geumanhae..

Gadis itu membuka matanya, ia mengurungkan niatnya untuk melompat. Ia mendengar suara itu dengan sangat jelas.

“Andweeeee!!!” raung gadis itu.”Aku akan melompat,aku akan melompat!!” Gadis itu kini bukan hanya meraung, ia mulai meneteskan air matanya.

Geumanhae..

“Suara ini jelas suara Lee Donghae tapi tidak mungkin dia ada disini! Tidak mungkin, jangan membuatku bertambah sengsara lagi, tolong biarkan aku mati!!”Gadis itu meraung-raung seperti kesetanan, ia menutup telinganya rapat-rapat dengan kedua tangannya berharap suara itu akan menghilang agar ia bisa melanjutkan aksi bunuh dirinya.

Geure, aku memang bukan Lee Dong Hae.
Tapi aku adalah suara hatimu yang tergambar sebagai suara Lee Dong Hae karena kau sangat mencintai laki-laki itu.
Choi Hyesun, jangan lakukan itu!Jangan mati!

“Aku sudah tidak tahan! Tolong biarkan aku mati! Biarkan aku mati!” Hyesun mencoba melompat lagi, ia sudah siap untuk terjun dengan merentangkan kedua tangannya lagi. Ini saatnya, dia harus mati sekarang.

Baik,lakukanlah jika memang kau merasa mati itu lebih baik.
Lakukanlah, aku tak akan menahanmu lagi!

Hyesun memejamkan matanya, ia yang tadi berjongkok kini mulai berdiri pelan-pelan. Tangannya sudah membentang lebar mengisyaratkan dirinya sudah siap menghadapi kematian.

Satu…

Dua….

Tii…………

Kau pikir kau sudah tidak punya masa depan?
Bagaimana kalau seandainya dengan kau mati kau benar-benar telah menutup jalanmu sendiri.
Bagaimana jika ternyata setelah ini kau akan benar-benar bertemu dengan Lee Dong Hae, dia akan menyukaimu…..
Kau tidak pernah memikirkan semua kemungkinan-kemungkinan itu?

“Jangan bicara tentang seandainya denganku! Aku muak berada dalam dunia palsu berisi harapan-harapan sampah yang dipenuhi kata SEANDAINYA!!!”

“SEANDAINYA dia bukan Lee Dong Hae super junior yang digilai banyak gadis!”

“SEANDAINYA aku bukan fans dan dia bukan idola melainkan manusia biasa sama sepertiku!”

“SEANDAINYA kami saling mengenal sejak awal…”

“Sampai kapan aku harus berada dalam dunia hayal seperti itu hah? Aku muak,aku lelah!”

Tubuh Hyesun menggigil hebat, bukan saja karena udara malam yang menusuk tulangnya namun juga kini dia tengah berdebat hebat dengan dirinya sendiri.

Kau bodoh…
Kenapa hanya karena seorang laki-laki kau memilih mati huh?
Pabo! Pabo! Pabo!

Kalimat itu telak menohok Hyesun, ia tersenyum pahit. Terdengar sangat bodoh bukan? mati karena seorang laki-laki…

Hidupmu masih sangat panjang Hyesun-ah…
Rasa sakit yang kau rasakan saat ini mungkin akan hilang terhapus oleh waktu, seseorang akan datang membantumu menghapus semua rasa sakit itu…
Percayalah, sebab tidak ada kesedihan yang abadi di dunia ini…
Begitu pula dengan kebahagiaan, tak ada yang abadi..
Kau hanya perlu berdiri, bertahan di tengah ombak yang terus berusaha menenggelamkanmu. Bertahan dari angin yang terus menghempasmu…
Hidupmu terlalu berharga untuk kau akhiri sekarang!
CHOI HYESUN! Teruslah Hidup!

Hyesun menangis hebat sambil menggigit bibir bagian bawahnya hingga suara tangisannya tidak dapat terdengar. Ia berjongkok, perlahan-lahan menurunkan tubuhnya dari tembok di tepi berandanya. Ia merasa malu pada dirinya sendiri. Benar-benar pikiran yang sangat bodoh !

Sekarang tidurlah…
Kau perlu mengistirahatkan tubuhmu…
Bimbing rasa sakitmu kedalam mimpi.
Hanya malam ini saja kau boleh meratapi semua itu, saat kau bangun nanti kau akan menjadi jiwa yang baru. Hyesun yang baru, Hyesun yang lebih tegar…

Gadis itu berusaha berjalan masuk kedalam kamar tidurnya dengan sisa-sisa tenaga yang dia miliki. Ia akan menuruti kata hatinya, tidur. Dia sangat benar, mati? Bukankah Tuhan tidak akan menerima manusia yang mati karena bunuh diri? Dia harus tetap hidup!

Hyesun menarik selimutnya, lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang ukuran king size nya. Ia berusaha memejamkan matanya sambil menghimpun semua rasa sakitnya. Malam ini adalah saat terakhir dirinya merasakan hal ini, esok akan lahir Hyesun yang baru. Yang lebih tegar menghadapi rasa sakitnya sendiri.

Jaljjayo~~

***

Saat dirimu berada diambang kepedihan yang dalam.
Hanya tersisa suara hatimu yang akan membimbingmu melakukan hal yang benar.
Berhati-hatilah sebab bersama datangnya suara hatimu terdengar pula rayuan yang sesejuk angin sore membuai manusia jatuh kejurang kesengsaraan yang dalam…
Dengarkan suara hatimu, sebab dia tidak akan menjerumuskanmu.

***

FF bukan yah?-_-
Maaf lagi-lagi saya curhat 😀
Sebelum muncul berbagai pertanyaan saya mau bilang. Semua ini fiksi belaka, gak pernah terjadi di dunia nyata…
Cuma pernah terjadi dalam otak saya.
Inspirasi ini dateng setelah sekian lama terombang-ambing(?) galau berkepanjangan, pas moment masang pager di beranda atas kepikiran kalau aku lompat enak kali ya?
#stress T.T
Tapi tentu aja cuma pikiran, saya tidak mungkin mewujudkannya. Maaf FF nya gaje-_-
Makasih udah mau baca^^
Bye2
Sampai ketemu di FF saya yang lebih waras
#bow

***